Halloween Costume ideas 2015

Appilajara A'rekeng Mangkasarak

Dalam bahasa Makassar berhitung artinya A'rekeng. Berikut adalah penyebutan-penyebutan bilangan ordinal dalam bahasa Makassar.


Bilangan Kardinal
1 = eser (Se're)
2 = rua (Rua)
3 = tlu (Tallu)
4 = ap (Appa')
5 = lim (Lima)
6 = an (Annang)
7 = tuju (Tuju)
8 = sgtuju (Sagangtuju)
9 = slp (Salapang)
10 = spulo (Sampulo)
11 = spulo eser (Sampulo se're)
12 = spulo rua (Sampulo rua)
...
20 = ruapulo (Ruampulo)
21 = ruapulo eser (Ruampulo se're)
22 = ruapulo rua (Ruampulo rua)
...
30 = tlupulo (Tallumpulo)
40 = ptpulo (Patampulo)
50 = limpulo (Limampulo)
60 = anpulo (Annampulo)
70 = tujupulo (Tujupulo)
80 = sgtujupulo (Sagantujupulo)
90 = slppulo (Salapangpulo)
100 = sibilG (Sibilangngang)
101 = sibilG eser (Sibilangngang se're)
200 = ruabilG (Ruambilangngang)
400 = ptbilG (Patambilangngang)
1.000 = sisbu (Sisa'bu)
2.000 = ruasbu (Ruassa'bu)
4.000 = ptsbu (Patassa'bu)
10.000 = spulo sbu (Sampulosa'bu)
40.000 = ptpulo sbu (Patampulo sa'bu)
100.000 = sibilG sbu (Sibilangngang sa'bu)
200.000 = ruabilG (Ruambilangngang sa'bu)
400.000 = ptbilG (Patambilangngang sa'bu)
1.000.000 = eser jut (Se're juta)
2.000.000 = rua jut (Rua juta)

Selain bilangan kardinal di atas, di dalam bahasa Makassar juga dikenal bilangan ordinal (urutan). Penyebutan bilangan ordinal dalam bahasa Makassar selalu diawali dengan imbuhan depan (prefiks) kata maka-.

Bilangan Kardinal
Pertama = mkeser (Makase're)
Kedua = mkrua (Makarua)
Ketiga = mktlu (Makatallu)

Selain itu, penyebutan bilangan perulangan juga dikenal di dalam bahasa Makassar. Penyebutan perulangan ditandai dengan prefiks pi- dan perubahannya.

Bilangan Perulangan
Satu kali = pieser (Pinse're) = sikli (Sikali)
Dua kali = pirua (Pinrua)
Tiga kali = pitlu (Pintallu)
Empat kali = piGp (Pingappa')
Lima kali = pilim (Pinlima) = pilim (Pillima)
Enam kali = piGn (Pingannang)
Tujuh kali = pituju (Pintuju)
Delapan kali = pisgtuju (Pissagantuju)
Sembilan kali = pislp (Pissalapang)
Sepuluh kali = pispulo (Pissampulo)

Sering juga terdengar penggunaan bilangan di atas untuk menyatakan kesatuan / pemisahan / pembagian kelompok benda, 
contoh: 
  1. Satukan saja semua kertasnya = pieser Gesmitu krtsk (Pingse're ngasemmintu karattasaka),
  2. Bagi dua (bukan potong dua) bawang itu, agar tidak mengambil banyak tempat = pirua vitu lsuny, soln etn njai tpk niael (Pinrua mintu lasunayya, solanna tena najai tampaka nialle).
dan bahasa yang benar dan seharusnya untuk kalimat di atas adalah
  1. Satukan saja semua kertasnya = peser GesGi atu krtsk (Passe're ngasengi antu karattasaka),
  2. Bagi dua (bukan potong dua) bawang itu, agar tidak mengambil banyak tempat = beg ruaai atu lsuny, soln etn njai n ael tp (Bage ruai antu lasunayya, solanna tena najai naalle tampa').
Bilangan perulangan di atas lebih cocok digunakan pada kalimat yang menyatakan jumlah banyak kali yang dilakukan pada suatu kegiatan, misalnya:
  1. Tiga kali berlari keliling lapangan = pitluai lri n airoai lpGG (Pintallui lari nainroi lapanganga)
  2. Delapan kali menerima gaji = pisgtujuai anrim jt (Pissagantujui annarima jata)

Post a Comment

Arsipku >> Kebijakan Komentar
Gambaran seseorang terlihat dari cara dia berkomentar
Baca Kebijakan Berkomentar kami sebelum berkomentar.

Note: Only a member of this blog may post a comment.

MKRdezign

{facebook#https://www.facebook.com/100003917025053} {twitter#https://twitter.com/NALoveMetaphor} {google-plus#https://plus.google.com/u/0/117234311742461696995} {pinterest#https://id.pinterest.com/indarjaya9/} {youtube#https://www.youtube.com/channel/UC-S_QsY5fXShgK_uu5-ezzw} {instagram#https://www.instagram.com/jibankontemporer/}

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget